Kopi yang satu ini memang unik dan masih diminati, terutama di daerah asalnya,
Yogyakarta. Biasanya arang hanya digunakan sebagai bara api untuk memasak,
kopi joss justru mencampurkannya langsung ke dalam gelas. Ya, arang yang panas
mambara dicelupkan ke dalam kopi hingga meletup-letup. Ada yang sudah pernah mencoba?
Banyak yang meragukan higienitasnya. Namun, tidak sedikit pula bukti yang menyatakan bahwa arang atau charcoal justru sangat baik bagi tubuh sebagai pengikat
racun. Makanya di luar negeri kopi yang serupa ini juga ada, dinamakan
dengan The Charcoal Coffe.
Baca juga: Nongkrong Malam di Pendopo Lawas Jogja
Istimewanya, arang tidak membuat kopi kotor sama sekali. Mungkin ada trik
khusus seperti pemilihan kayu atau cara penyajiannya agar arang benar-benar
sukses menambah kenikmatan.
Nah, kali ini saya meminum racikan kopi joss di Angkringan Mas Hendrik yang
berlokasi di area Tugu Jogja. Berikut ulasannya.
Segelas Kopi Joss dan Sajian Makanan di Angkringan Kopi Joss Pak Hendrix
Pasti sangat asing bagi yang baru pertama melihat kopi joss. Jujur, saya pun juga begitu. Potongan arang
besar mengapung di tengah-tengah gelas yang akan diseruput. Saya memesan kopi susu, campuran kopi hitam dan susu kental manis. Saat diantar ke meja,
asap masih mengepul tebal dari gelas.
Di lidah saya, meski dicelupkan arang sebesar itu, tidak ada rasa arang sama sekali saat
meminum kopi joss ini. Rasanya ya rasa kopi susu pada umumnya. Tidak ada rasa
"aneh" yang menyertai. Enak-enak saja. Berkat arang ini, kopi jadi panas
lebih lama.
Selain kopi joss, Angkringan Pak Hendix juga menyediakan berbagai makanan
pendamping, seperti nasi kucing (nasi dibungkus dalam porsi kecil yang
juga merupakan sajian khas angkringan Jogja), sate-satean, dan gorengan. Sangat cocok disantap
bersama minuman panas di malam hari. Harganya pun sangat ramah di
kantong.
Tempat Sederhana yang Ramai Pengunjung
Kalau ke Jogja, nongkrong malam di pinggir jalan ini selalu terkenang. Entah kenapa,
suasananya syahdu dan bikin rindu. Angkringan Kopi Joss Pak Hendrix ini
berada di jejeran tempat makan lainnya di sepanjang trotoar sekitar Tugu
Jogja. Cari saja spanduk warna biru dengan tulisannya yang besar.
Bisa dibilang tempatnya sederhana. Menggunakan tenda di trotoar jalan. Tapi
tetap saja penggemarnya datang silih berganti. Sajian menu tradisionalnya
bukan hanya berhasil menarik pengunjung tengah baya, tapi juga anak muda.
Tersedia lesehan di bagian dalam, serta beberapa meja dan bangku kayu di bagian
luarnya. Pas sekali untuk menikmati malam Jogja, yang bagi
saya justru tempat nongkrong seperti ini yang spesial.
Hanya saja karena lokasinya di sisi jalan, parkiran yang tersedia juga pasti
di pinggir jalan. Bagi yang membawa kendaraan roda empat, perlu memperhatikan
hal ini.
Semoga bermanfaat.
Naaah iniiii yg mah aku coba juga Mbaaa. Penasaran rasa kopi Joss. Eh tapi yg jual ini udh banyak yaa? Prasaan dulu yg aku lihat bukan pak Hendrix namanya.
ReplyDeleteTapi kalo rasa sama aja sih, sbnrnya ga masalah.