Pertama kali mencoba mie titi, hasil masakan tetangga yang memang asli orang Makassar. Saya langsung jatuh cinta! Mie kuning kering kriuk, disiram kuah kental yang isinya lengkap, bikin ingin makan lagi dan lagi. Wah, kalau dia sudah buka PO mie titi, pasti auto ikutan.
Alhamdulillah akhirnya kemarin ini kesampaian juga mencoba mie titi langsung di Makassar. Kebetulan, tempat yang kami datangi bernama sama dengan makanannya, yaitu MIE TITI. Lebih tepatnya di Cabang Jalan Irian, Panakukkang. Sebenarnya ini ruko, tapi sengaja diambil dua unit agar bisa menampung banyak pelanggan.
Baca juga: Pengalaman Salat Di Masjid Kubah 99 Makassar, Luar-Dalamnya Indah Banget!
Seperti biasa, mari kita bahas satu per satu. Tapi kali ini sepertinya tidak terlalu panjang. Soalnya kami semua makan mie titi, enggak bisa icip-icip.
Tempat dan Pelayanan
 |
| Smoking Area |
Masuk ke dalam, sisi area pintu masuk merupakan area yang diperbolehkan untuk merokok. Dekorasinya sederhana layaknya toko yang los sampai belakang, namun tetap nyaman. Banyak sekali deretan meja dan kursinya. Sedangkan di sisi area ruko di sebelahnya adalah area no smoking. Dekorasinya lebih modern dan eksklusif. Karena tertutup, terasa lebih nyaman dan tenang. Kami memilih makan di ruang no smoking ini. Secara keseluruhan yang terlihat, cukup bersih dan rapi.
 |
| No smoking area |
Untuk pelayanannya, cepat meski saat itu lumayan banyak pengunjung. Mungkin karena di bagian dapur yang sengaja ditempatkan di depan, tampak piring-piring berjenjang yang sudah diisi mie titi kering, lalu kemudian tinggal disiram saja dengan kuahnya sesuai daftar pesanan. Kalau lapar, tenang, tidak akan menunggu lama.
Semua pramusajinya mengenakan seragam, sepertinya batik khas Makassar. Maaf kalau saya keliru, hehe. Soalnya belum sempat mencari tahu. Dan saya selalu suka dengan tempat makan yang dikelola profesional seperti ini.
Mie Titi Seafood Besar IDR 48K
 |
| Mie Titi Seafood |
Tentu saja rasanya enak di lidah saya. Porsinya pas untuk makan malam. Tampilannya sama persis dengan apa yang saya makan sebelumnya di rumah, hasil masakan tetangga saya tadi. Mie kuning renyahnya ditutupi kuah, yang bagi saya sangat mirip dengan capcai, cuma ini lebih kental.
Kalau mienya sendiri, karena tidak bisa dicoba mienya saja, jadi saya hanya menyicipi sedikit dari sisa-sisa yang belum tersiram kuah. Rasanya tawar, ya, seperti mie yang dikeringkan. Makanya sangat cocok ketika disantap dengan kuah yang gurih ini. Isinya banyak banget, mulai dari udang, daging gurita, bakso ikan, daging kepiting (yang olahan), sawi hijau dan campuran telur. Wajar sih kalau gurih, karena komposisinya saja pasti sudah menambah kaldu sendiri.
Kriuk dan kuah kental, dipadukan dalam satu gigitan, itu yang membuat spesial. Tebakan saya, kentalnya adalah campuran tepung maizena seperti yang sering dipakai untuk mengentalkan kuah dalam masakan. Tapi mungkin saja menggunakan bahan lain yang saya tidak tahu. Bila teman-teman pernah makan I Fu Mie, nah mie titi ini berkonsep sama. Hanya saja kalau disuruh memilih, saya lebih suka mie titi pastinya.
 |
| Daftar menu di Mie Titi |
Baca juga: Senja Di Pantai Losari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?
Tidak banyak yang bisa saya bahas karena hanya ini yang saya pesan. Minuman saya pun hanya es teh manis, rasanya ya gitu-gitu saja. Harga minuman di sini masih oke kok, tidak yang terlalu melejit. Oiya, pembayaran bisa dengan cash atau kartu.
Pokoknya wajib deh nyobain mie titi kalau ke Makassar. Soalnya enak banget!
Semoga bermanfaat.
Post a Comment